T5 (TUGAS 5)
Nama :
Aulia Nafi Hakim Kelas
:
MPM A 2019
NPM : 210104190002 Matakuliah : DPM
Semester : 1
NPM : 210104190002 Matakuliah : DPM
Semester : 1
Ide;
Taman Hutan Raya
Ir. H. Djuanda
Topik;
Destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi di Kota
Bandung. Destinasi yang menyajikan suasana alam yang tenang dan ditambah lagi
dengan objek wisata sejarah (Goa Jepang dan Goa Belanda). Mempelajari banyaknya
jenis pohon yang tumbuh subur di Taman hutan raya Ir. H. Djuanda.
Tesis
Banyaknya objek wisata dalam satu tempat (Taman Hutan
Raya Ir. H. Djuanda) menjadikan
destinasi menarik dan tergolong murah. Anda dapat membawa keluarga kesayangan
anda ke tempat destinasi tersebut yang tidak hanya untuk refreshing tetapi juga untuk menambah wawasan tentang situs sejarah
yang ada di sana.
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Destinasi Wisata
Kota Bandung yang Wajib Anda Kunjungi.
Bingung untuk mencari kegiatan di minggu akhir pekan kamu? Ajaklah keluarga tercinta untuk refreshing, tapi jangan melulu bermain di kota yang serba ada coba lah cari sesuatu yang lebih alami. Mengapa, karena kembali ke alam kamu akan mendapatkan rasa ketenangan yang berbeda, apalagi dengan keluarga tercinta. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, menjadi tempat yang wajib anda kunjungi untuk melepaskan beban pikiran anda. Destinasi wisata yang memiliki banyak objek wisata di dalamnya. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu secara alam sekunder dengan hutan tanaman dengan jenis Pinus yang terletak di Sub_Daerah Aliran Sungai Cikapundung dan DAS Citarum yang membentang mulai dari Curug Dago, Dago Pakar sampai Curug Maribaya yang merupakan bagian dari kelompok hutan Gunung Pulosari.
THR Djuanda terletak di sebelah utara Kota Bandung
berjarak 7 km dari pusat kota, wilayah Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan,
Kabupaten Bandung. THR Ir. H. Djuanda adalah taman terbesar yang pernah
dibangun oleh Pemerintahan Hindia Belanda, pada awalnya merupakan hutan lindung
dengan nama Hutan Lindung Pulosari. Dimulai dari tahun 1912 perintisan THR ini
dikembangkan, terdapat seringnya pergantian nama pada THR ini yang pertama,
pada tahun 1965 untuk mengenang jasa-jasa seorang tokoh Jawa Barat Ir. H. Raden
Djoeanda Krtwaidjaja (perdana menteri Indonesia ke-10) meninggal pada 1963.
Diresmikan oleh Gubernur Mahsudi dian diberi nama menjadi Kebun Raya Rekreasi
Ir. H. Djuanda hingga akhirnya Presiden Soeharto kemudian mengukuhkan Keputusan
Kepresidenan NO.3 pada tahun 1985. Peresmian nama Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda.
Objek wisata yang dimiliki oleh THR Djunda ada Gua Belanda.
Gua yang menjadi salah satu peninggalan kolonial Belanda. Bukan termasuk gua
alam, karena ini dibuat oleh manusia. Pada awalnya gua yang dibangun pada tahun
1901 ini dopergunakan untuk perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit
listrik teenaga air. Kemudian menjelang Perang Dunia II awal tahun 1941,
Belanda menjadikan terowongan ini sebagai benteng atau markas militernya. Di
dekat mulut terowongan pun dibangun semacam pos untuk mengawasi daerah
sekitarnya. Saluran atau terowongan berupa jaringan gua di dalam perbukitan ini
kemudian dinamakan Gua Belanda. Berjarak 300 m dari gua Belanda. Terdapat gua
yang berbeda yaitu, Gua Jepang. Gua Jepang inididirikan oleh militer jepang
pada tahun 1942 untuk dijadikan barak militer dan perlindungan. Konon, untuk
membangun Goa Jepang ini, militer Jepang memanfaatkan rkyat Indonesia secara
paksa atau bahasa lain Romusa. Objek
selanjutnya yang terdapat di kawasan THR Djuanda adalah Tebing Keraton. Tebing
Keraton merupakan sebuah tebing yang berada di ketinggian 1200m dpl, tempat ini
menjadi begitu terkenal karena disana pengunjung dapat menikmati pemandangan
hijaunya Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Curug Omas adalah objek wisata selanjutnya yang ada di
THR Djuanda ini. air terjun yang memiliki ketinggian mencapai 30 m dengan
kedalaman air mencapai 10 m. Curug Omas merupakan sebuah titik pertemuan dari
dua aliran sungai yaiut, sungai Cikawari dan sungai
Cigulun. Kedua aliran
sungai ini bertemu di satu titik dan nantinya akan bersatu menjadi aliran
sungai Cikapundung Hulu. Tak hanya gua dan air terjun, kita dapat menemui hewan
rusa tutul yang berada di penangkaran rusa THR Djuanda. Dengan dibatasi pagar,
lapangan rumput dalam di dalam pagar itulah tempat tinggal para rusa tersebut.
Untuk masuk ke Destinasi alam serba ada ini, anda dapat
mengunjungi setiaph hari mulai pukul 08.00-18.00 dengan harga tiket yang
tergolong murah untuk semua destinasi alam ini, yang hanya dengan harga tiket
masuk Rp12.000 / orang untuk wisatawan lokal dan Rp 76.000 untuk wisawatan
asing. Jadi selamat berakhir pekan dan selalu membuat keluarga tercinta anda
bahagia. Karena bila keluarga bahagia merupakan kunci keharmonisan dalam
keluarga.
REFERENSI
1.
Sejarah Tahura. tahuradjuanda.jabarv.go.id
2.
Objek Wisata Belanda di THR Djuanda. karawangtoday.com
3.
Goa Jepang dan Goa Belanda-Wisata
Sejarah Bandung. explorebandungbarat.com
4.
Panduan Dan Tips Ke Tebing Keraton,
Wisata Keren Di Bandung. liburmulu.com
5.
Pesona Keindahan Wisata Curug Omas-Taman
Wisata Maribaya di Cibodas Bandung Jawa Barat. ihategreenjello.com
6. Rusa
THR Djuanda. https://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3276184/bertemu-rusa-lucu-di-taman-hutan-raya-bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar